ligavip

2024-10-08 04:13:05  Source:ligavip   

ligavip,bebek togel,ligavip

NUSANTARA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) belum selesai.

Sebagai masa depan Indonesia, IKN dirancang dan dibangun dengan konsep masa depan pula yang dimulai sejak 2021 dan diperkirakan tuntas dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.

"Jadi masih panjang. Kalau bapak ibu bupati tadi melihat, itu baru awal. Jangan keliru, ini belum selesai, baru dua puluhan persen," ucap Jokowi di hadapan para gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia di Istana Garuda, IKN, Selasa (13/8/2024).

Baca juga: Ini Makna Arsitektur Istana yang Bakal Ditempati Gibran di IKN

Tapi yang pasti, tambah Jokowi, IKN dibangun dengan konsep forest cityatau kota hutan, bukan kota beton.

 

Mengawali sambutannya di depan 38 gubernur, 416 bupati dan 98 wali kota yang hadir di IKN, Jokowi bertanya apa yang dibayangkan, sebelum tiba dan melihat langsung kondisi IKN terkini.

Para kepala daerah pun kompak menjawab mantap dan luar biasa.

Mantan Wali Kota Solo ini lantas menyinggung keberadaan Istana Negara dan Istana Merdeka serta Istana Bogor yang dibangun oleh kolonial Belanda. Sementara IKN merupakan karya anak bangsa sendiri.

IKN akan terus dikembangkan sebagai smart city, yakni sebuah kota yang seluruh aktivitasnya akan ditopang dengan teknologi, sesuai perubahan zaman.

Baca juga: Magnum Estate Mulai Realisasikan Proyek Mixed Use di IKN Tahun 2025

Di sekitar IKN secara keseluruhan akan dibangun tidak kurang dari 60 danau kecil atau embung.

Fungsi danau ini, selain untuk menambah estetika kota, juga akan berfungsi menurunkan suhu di sebuah kota. Jokowi pun menyarankan di IKN dibangun lebih banyak embung lagi.

Ke depan, IKN juga akan menjadi tren penggunaan energi hijau, karena pemanfaatannya sudah 100 persen.

Pada waktunya, seluruh kendaraan di IKN akan menggunakan tenaga listrik.

"Pagi tadi saya cek, air quality index(indeks kualitas udara) IKN itu 6. Padahal kendaraan belum listrik. Kalau semua listrik mungkin bisa 0," cetus Jokowi.

la lalu membandingkan dengan Singapura yang dinilai baik, indeks kualitas udara di sana masih sekitar 50-53. Sedangkan kota-kota di Jawa, rata-rata sudah di atas angka 100.

Baca juga: Proyek Hotel Garapan Konglomerat Sukanto Tanoto di IKN Resmi Dimulai

Menurutnya, kualitas udara yang kurang baik justru akan menyebabkan pembiayaan negara untuk kesehatan jauh lebih mahal.

Read more