ikan gergaji togel

2024-10-07 05:05:58  Source:ikan gergaji togel   

ikan gergaji togel,mimpi keris,ikan gergaji togel

JPNN.com » Nasional » Humaniora » UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045

UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045

Sabtu, 18 Mei 2024 – 04:52 WIB UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) Muhammad Ageng Dendy Setiawan. Foto: Dok. DPP GMNI

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) Muhammad Ageng Dendy Setiawan merespons persoalan uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal.

Menurut Dendy sapaan akrabnya, pendidikan seharusnya bisa membantu meningkatkan soft skill sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

“Namun, dengan adanya UKT yang terbilang mahal maka peningkatan soft skill SDM di Indonesia menjadi terhambat,” ujar Dendy dalam keterangannya, Jumat (17/5).

Baca Juga:
  • Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham

Dendy mengatakan mahasiswa merasakan dampak dari UKT yang mahal. Oleh karena itu, mahasiswa di beberapa wilayah di Indonesia mengkritik kebijakan yang memberatkan mahasiswa itu.

Menurut Dendy, pemerintah harus memberikan dan menjamin pendidikan yang baik dan  berkualitas untuk warganya.

“Pendidikan di Indonesia seharusnya diberikan dan dijamin oleh Pemerintah untuk Warga Negara Indonesia agar bisa menaikkan soft skill dan karakter masyarakat, penerima KIP Kuliah perlu ditinjau agar tepat sasarannya. Kalau kurang ya harus ditambah agar masyarakat kecil juga merasakan secara merata,” ujar Dendy.

Baca Juga:
  • Penjelasan Rektor Unri yang Polisikan Mahasiswa Pengkritik Tingginya UKT

Dendy mengatakan pendidikan adalah fondasi untuk kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, kalau biaya pendidikan mahal maka masyarakat yang bisa mengenyam pendidikan juga terbatas.

“Ingat, pendidikan yang mahal membuat masyarakat tidak dapat mengaksesnya sehingga cita-cita Indonesia emas 2045 bisa jadi hanya wacana,” tegas Dendy.

Read more