rtp dinasti168

2024-10-06 12:22:54  Source:rtp dinasti168   

rtp dinasti168,cbrbet88,rtp dinasti168

JPNN.com » Politik » Jumhur Sebut Intelektual Sontoloyo Pihak yang Menudingnya Tunggangi Hari Tani

Jumhur Sebut Intelektual Sontoloyo Pihak yang Menudingnya Tunggangi Hari Tani

Minggu, 22 September 2024 – 14:00 WIB Jumhur Sebut Intelektual Sontoloyo Pihak yang Menudingnya Tunggangi Hari TaniFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comDokumentasi - Jumhur Hidayat sebut intelektual sontoloyo pihak yang mendingnya menunggangi hari tani dengan isu tangkap dan adili Jokowi. Foto: Supplied for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Moh. Jumhur Hidayat menanggapi pernyataan pengamat dari Centre for Islamic and Ethnic Studies (CIE) Muhammad Chaerul yang menyebut peringatan Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) makin jauh dari esensi perjuangan kesejahteraan pertani.

Muhammad Chaerul menyatakan hal tersebut karena ada dugaan peringatan HTN yang digelar 24 September mendatang ditunggangi isu provokatif menuntut tangkap dan adili Jokowi yang disebut digaungkan kelompok buruh pimpinan Jumhur Hidayat.

Jumhur menilai pernyataan tersebut dikemukakan oleh intelektual yang merendahkan gerakan tani.

Baca Juga:
  • Hari Tani Ditunggangi Kepentingan Elite, Masyarakat Jenuh Disuguhi Kegaduhan Kelompok Ini

"Mereka benar-benar intelektual sontoloyo dan merendahkan gerakan tani," ujar Jumhur dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (22/9).

Jumhur juga menyatakan para intelektual dimaksud bukan saja tidak pernah membaca buku atau literatur perjuangan tani Indonesia, tetapi juga tidak pernah membaca berita.

Dari pemberitaan media, Jumhur meyakini sesungguhnya kaum tani dan gerakan tani Indonesia telah berkorban besar untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan.

Baca Juga:
  • Bertemu Tim Prabowo,  Jumhur Sampaikan Kekhawatiran 1 Juta Pekerja Bakal di PHK

"Gerakan tani Indonesia kecerdasannya jauh melampaui kecerdasan intelektual sontoloyo itu, karena semua kejadian susahnya mengakses lahan bahkan yang terjadi sebaliknya yaitu perampasan tanah, rendahnya harga pangan akibat impor, sulitnya pupuk dan sebagainya adalah buah dari keputusan politik kekuasaan," ucapnya.

Karena itu, kata Jumhur, adalah wajar dan bisa dipahami bila gerakan tani Indonesia ikut ambil bagian dari tema besar hampir semua elemen gerakan masyarakat sipil termasuk kaum intelektual kampus dan mahasiswa yaitu Adili Jokowi.

Read more